Harapan Pilkada tuba yg berkualitas tidak bisa diharapkan lagi, karena monopoli parpol oleh pasangan yg didukung penuh pembiayaannya oleh perusahaan perkebunan terbesar di lampung, telah merusak tatanan demokrasi kita, intervensi kapitalis telah berhasil merebut kemerdekaan jiwa para pemimpin parpol tidak terlepas parpol yg telah mengakui partai yg paling ideologis, pro rakyat dan pro wong cilik.
Calon kuat satu persatu di jatuhkan sebelum masuk gelanggang, setelah pasangan Agus Mardihartono dan Dedi Afrizal (sek. DPD PDIP Provinsi Lampung) yg terpaksa harus kecewa karena tidak mendapat rekomendasi dari partai banteng moncong putih, kini giliran pasangan Frans Agung dan Darwis Fauzi yg terancam tidak dapat melaju di pilkada tuba 2012 karena parpol koalisi banyak yg hengkang lari dan bergabung kepasangan Hanan A. Rozak-Heri Wardoyo yg didukung oleh perusahaan
Secara de jure hal ini sah-sah saja, tapi ini jelas2 suatu bentuk pembohongan publik secara vulgar dan menjijikkan. Para petinggi parpol tidak lagi perlu memikirkan masalah moral dan nasib bangsa, tapi bagimana bisa menikmati manisnya “fulus” dari perusahaan pendukung pasangan “HANDOYO”.
pendukung pasangan “HANDOYO”
Para pendiri bangsa nampaknya menangis di alam kuburnya jika mengetahui hal ini telah benar2 terjadi, sadarkah kita siapa pemilik perusahaan itu sesungguhnya, warga negara asing yang telah menikmati manisnya potensi alam kita , dan kini mulai berani mengacak2 tatanan demokrasi yg telah bangun atas perjuangan para pahlawan kita dengan pengorbanan , harta benda, tetesan darah dan bahkan hilangnya nyawa. Pertanyaannya, apakah ini bentuk balas budi kita anak bangsa yg tinggal menikmati kemerdekaan hasil perjuangan para pahlawan kita, dengan menjual ideologi dan demokrasi kita kepada kaum kapitalis, Na’uzubillahimin zalik, semoga allah menyadarkan dan menggampuni segala kesalahan mereka dan para pemimpin di wilayah ini agar terbuka mata, hati dan telinganya atas apa yg sedang terjadi, jika tidak, semoga Allah memberikan tempat yg layak disisi Nya, jika boleh secepatnya saja enggau memanggilnya Ya Allah, agar tidak membawa kerusakan dan menyengsarakan makhluk Allah yang ada dimuka bumi ini.
Semoga pengetahuan masyarakat sudah semakin membaik, dan sadar apa yang bakal terjadi nanti bahwa pemimpin yg akan menang adalah bonekanya perusahaan, yg tidak akan berani mengambil kebijakan untuk membela masyarakatnya, karena hutang budi mereka kepada perusahaan tsb.
sumber
Calon kuat satu persatu di jatuhkan sebelum masuk gelanggang, setelah pasangan Agus Mardihartono dan Dedi Afrizal (sek. DPD PDIP Provinsi Lampung) yg terpaksa harus kecewa karena tidak mendapat rekomendasi dari partai banteng moncong putih, kini giliran pasangan Frans Agung dan Darwis Fauzi yg terancam tidak dapat melaju di pilkada tuba 2012 karena parpol koalisi banyak yg hengkang lari dan bergabung kepasangan Hanan A. Rozak-Heri Wardoyo yg didukung oleh perusahaan
Secara de jure hal ini sah-sah saja, tapi ini jelas2 suatu bentuk pembohongan publik secara vulgar dan menjijikkan. Para petinggi parpol tidak lagi perlu memikirkan masalah moral dan nasib bangsa, tapi bagimana bisa menikmati manisnya “fulus” dari perusahaan pendukung pasangan “HANDOYO”.
pendukung pasangan “HANDOYO”
Para pendiri bangsa nampaknya menangis di alam kuburnya jika mengetahui hal ini telah benar2 terjadi, sadarkah kita siapa pemilik perusahaan itu sesungguhnya, warga negara asing yang telah menikmati manisnya potensi alam kita , dan kini mulai berani mengacak2 tatanan demokrasi yg telah bangun atas perjuangan para pahlawan kita dengan pengorbanan , harta benda, tetesan darah dan bahkan hilangnya nyawa. Pertanyaannya, apakah ini bentuk balas budi kita anak bangsa yg tinggal menikmati kemerdekaan hasil perjuangan para pahlawan kita, dengan menjual ideologi dan demokrasi kita kepada kaum kapitalis, Na’uzubillahimin zalik, semoga allah menyadarkan dan menggampuni segala kesalahan mereka dan para pemimpin di wilayah ini agar terbuka mata, hati dan telinganya atas apa yg sedang terjadi, jika tidak, semoga Allah memberikan tempat yg layak disisi Nya, jika boleh secepatnya saja enggau memanggilnya Ya Allah, agar tidak membawa kerusakan dan menyengsarakan makhluk Allah yang ada dimuka bumi ini.
Semoga pengetahuan masyarakat sudah semakin membaik, dan sadar apa yang bakal terjadi nanti bahwa pemimpin yg akan menang adalah bonekanya perusahaan, yg tidak akan berani mengambil kebijakan untuk membela masyarakatnya, karena hutang budi mereka kepada perusahaan tsb.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar