Sebanyak 10 orang anggota dari Koalisi Pejalan Kaki melakukan aksi tebar bunga di galian lubang Jl Fatmawati Raya, Cilandak Jakarta Selatan yang terkena proyek pelebaran jalan untuk pembangunan tahap pertama proyek Mass Rapid Transit (MRT). Dalam aksinya mereka menyatakan prihatin terhadap hilangnya hak pejalan kaki di jalan tersebut.
Aksi yang digelar sejak pukul 17.00 WIB sore tadi ini menuntut sikap pemeritah Provinsi DKI yang melakukan proyek tanpa melihat hak para warganya khususnya pejalan kaki. Sambil memegang poster yang bertuliskan 'Semoga seluruh pejalan kaki,yang ditinggalkan diberikan ketabahan' mereka menginformasikan kepada para pengendara motor yang sedang melintas.
Tidak hanya itu di galian yang membabat trotoar serta pohon yang tadinya berdiri dengan kokoh tersebut mereka juga menaruh sebuah kertas yang bertuliskan 'Di mana trotoar kita'. Sementara itu salah seorang aktivis pejalan kaki mengatakan bahwa pemerintah DKI tidak telah mengingkari janjinya. Dia menuturkan bahwa pemerintah tadinya mengatakan bahwa tidak ada dana untuk membangun trotoar, namun di jalan Fatmawati Raya mereka justru menghilangkan trotoar.
"Pemprov DKI Jakarta tidak sesuai janjinya,mereka bilang tidak ada dana untuk bangun trotoar buktinya trotoar kita dihilangkan," terang Anthony saat ditemui di Jl Fatmawati, Jumat (29/6).
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa aksinya ini akan terus dijalankan di wilayah DKI Jakarta sebagai bentuk keprihatinan terhadap hilangnya trotoar. Dia juga menyampaikan, seharusnya dalam pembangunan atau pelebaran jalan pemerintah harus membuat trotoar untuk para pejalan kaki.
"Pemerintah DKI kalau mau lebarin jalan harus membuat trotoar juga, ini jalan Fatmawati trotoar malah hilang," pesannya.
Aksi ini sendiri ditutup dengan acara tabur bunga disebuah galian yang berisikan akar pohon tepat dekat mesin pengeruk tanah. Sambil duduk dan menaruh sebuah kertas mereka berdoa atas hilangnya trotoar untuk para pejalan kaki.
Aksi yang digelar sejak pukul 17.00 WIB sore tadi ini menuntut sikap pemeritah Provinsi DKI yang melakukan proyek tanpa melihat hak para warganya khususnya pejalan kaki. Sambil memegang poster yang bertuliskan 'Semoga seluruh pejalan kaki,yang ditinggalkan diberikan ketabahan' mereka menginformasikan kepada para pengendara motor yang sedang melintas.
Tidak hanya itu di galian yang membabat trotoar serta pohon yang tadinya berdiri dengan kokoh tersebut mereka juga menaruh sebuah kertas yang bertuliskan 'Di mana trotoar kita'. Sementara itu salah seorang aktivis pejalan kaki mengatakan bahwa pemerintah DKI tidak telah mengingkari janjinya. Dia menuturkan bahwa pemerintah tadinya mengatakan bahwa tidak ada dana untuk membangun trotoar, namun di jalan Fatmawati Raya mereka justru menghilangkan trotoar.
"Pemprov DKI Jakarta tidak sesuai janjinya,mereka bilang tidak ada dana untuk bangun trotoar buktinya trotoar kita dihilangkan," terang Anthony saat ditemui di Jl Fatmawati, Jumat (29/6).
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa aksinya ini akan terus dijalankan di wilayah DKI Jakarta sebagai bentuk keprihatinan terhadap hilangnya trotoar. Dia juga menyampaikan, seharusnya dalam pembangunan atau pelebaran jalan pemerintah harus membuat trotoar untuk para pejalan kaki.
"Pemerintah DKI kalau mau lebarin jalan harus membuat trotoar juga, ini jalan Fatmawati trotoar malah hilang," pesannya.
Aksi ini sendiri ditutup dengan acara tabur bunga disebuah galian yang berisikan akar pohon tepat dekat mesin pengeruk tanah. Sambil duduk dan menaruh sebuah kertas mereka berdoa atas hilangnya trotoar untuk para pejalan kaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar